Monday, June 1, 2009

KRI Untung Suropati vs Kapal Malingsia di Ambalat

Senin 01-06-2009 -Perairan Ambalat Kalimantan Timur kembali dilanggar kapal perang Malaysia, meski sudah dijaga ketat 7 kapal perang TNI AL jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim).

Kapal perang Malaysia jenis Fast Attack Craft Malaysia KD Baung-3509, Sabtu pagi (30/5/2009) pukul 06.00 Wita, terang-terangan melakukan provokasi memasuki perairan NKRI sejauh 7,3 mil laut pada posisi 04 00 00 Utara 118 09 00 Timur dengan kecepatan kapal 11 knot, baringan 128 serta halu 300, tepatnya di sekitar sebelah tenggara mercu suar Karang Unarang.


Titik posisi pelanggaran kapal Malaysia ini berhasil dideteksi melalui radar KRI Untung Suropati-872 yang sedang berpatroli di Perairan Ambalat pada posisi 04 04 80 Utara 118 03 10 Timur.

Menyikapi hasil pendeteksian di radar adanya kapal asing memasuki wilayah NKRI, KRI Untung Suropati-872 yang dikomandani Mayor Laut (P) Salim memerintahkan ABK melakukan peran tempur bahaya kapal permukaan untuk melakukan pengejaran kapal asing. Dua KRI lain masing-masing KRI Pulau Rimau dan KRI Suluh Pari yang juga tengah berpatroli di sektor perbatasan sebelah utara Perairan Ambalat bergabung melaksanakan pengejaran.

Setelah mendekati titik pengejaran dan berhasil mengidentifikasi secara visual, barulah diketahui kapal tersebut adalah KD Baung-3509 yakni kapal sejenis dengan KD Yu-3508 yang pada 24 Mei lalu juga telah melanggar kedaulatan NKRI. Kapal dari class Jerong berbobot 244 ton dengan panjang 44,9 meter serta lebar 7 meter tersebut dibangun di Jerman tahun 1976. Dari posisinya jelas diketahui kapal Malaysia ini terbukti memasuki wilayah perairan NKRI sejauh 7,3 mil laut.


Mengetahui kapal perang Malaysia kembali memasuki perairan NKRI, komandan KRI Untung Suropati-872 melaksanakan kontak komunikasi radio dengan komandan KD Baung-3509, namun kapal bermeriam 57 mm dan 40 mm tersebut menutup radio dan tidak mau menjalin komunikasi. Selanjutnya KRI Untung Suropati melaksanakan intercept sampai dengan jarak 400 yard, namun komunikasi masih belum terjalin dan KD Baung-3509 sama sekali tidak mengindahkan peringatan dari KRI Untung Suropati.


Karena tidak juga terjalin komunikasi radio, maka KRI Untung Suropati mencoba berkomunikasi isyarat sekaligus melaksanakan shadowing (membayangi secara ketat) untuk memaksa KD Baung-3509 keluar dari perairan NKRI.
Selama proses shadowing keluar NKRI , KD Baung telah melakukan kegiatan harassment (pengejekan) dengan 4 kali manuver zig-zag serta meningkatkan kecepatan kapal yang sangat membahayakan KRI Untung Suropati. Setelah selama 1,5 jam terjadi ketegangan saat membayangi kapal Malaysia tersebut, KRI Untung Suropati akhirnya berhasil menghalau dan mengusirnya sampai batas wilayah NKRI. Tidak lama setelah KD Baung-3509 memasuki Perairan Malaysia sebuah helikopter Malaysia melintas di atas kapal tersebut dalam posisi memberikan perlindungan.

Mengetahui hal ni KRI Untung Suropati mengontak unsur Patroli Udara TNI AL Nomad P-834 yang berada di Tarakan, selanjutnya pesawat intai maritim tersebut terbang menuju posisi ikut membantu penghalauan kapal perang Malaysia.




PROFIL KRI UNTUNG SUROPATI :


KRI Untung Suropati merupakan kapal perang Indonesia dari jenis korvet. Kapal ini termasuk kapal korvet kelas Parchim dengan kode Pakta warsawa Type 133.1. Kapal ini didesain untuk perang anti kapal selam diperairan dangkal / pantai. Enambelas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal yang dimodifikasi dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast. Setelah Penyatuan kembali Jerman , Bekas negara Jerman timur menjual kapal-kapal ini ke TNI AL Indonesia pada 1993.

Kapal korvet ini pernah digunakan sebelumnya oleh tentara Angkatan Laut Jerman Barat. Kapasitas kapal ini bisa menampung sebesar 20 hingga 59 orang anak buah kapal.


Dimensi kapal
KRI Untung Suropati

berukuran 75.2meter x 9.78meter x 2.65 meter/ (246.7 x 32.1 x 8.7 kaki).
Berat muatan penuh sekitar 900 ton


PERSENJATAAN


Torpedo

KRI Untung Suropati dilengkapi dengan empat tabung peluncur torpedo 15.7 inci

Peluru kendali
Sistem pertahanan udaranya adalah dua peluncur [[rudal] SA-N-5, rudal darat ke udara untuk pertahanan udara jarak-dekat terhadap pesawat sayap tetap , pesawat sayap putar dan terhadap rudal anti-kapal yang datang.

Anti kapal selam
Selain itu ia juga dilengkapi dengan 2 RBU-6000 untuk peranan anti-kapal selam (ASW RL) dan juga mempunyai 2 para (Deep Charge).


Meriam

Meriam utama yang dipasang pada dek depan, adalah meriam kembar 57mm/70 caliber DP. Kapal ini juga dilengkapi dengan satu senapan 30 mm kembar serbaguna.


Decoy

PK-16 decol RL yang bisa diluncurkan dalam mode ganggu (distraction) atau menarik (seduction) untuk mengelabui rudal musuh. Selain itu ia juga mempunyai sistem pemantau Watch Dog intercept.

Radar dan Sonar

Radar kapal ini adalah MR-302/Strut Curve bisa digunakan untuk pencarian sasaran di permukaan dan di udara yang dipadukan dengan sistem kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob. Kedua alat itu bekerja secara bersamaan dalam men-scan area diudara maupun dipermukaan. Kapal anti-kapal selam (ASW) ini juga dilengkapi dengan sonar aktif berfrekuensi sederhana di badan kapal dari jenis MG-322T.

Tenaga penggerak

Kapal ini mempunyai tiga mesin disel yang dihubungkan dengan tiga gandar bagi menghasilkan tenaga sebesar 14,250 bhp, dengan kecepatan beroperasi 24 nm.




No comments:

Post a Comment